Ulasan Final Fantasy XVI: Fantasi Tinggi Melewati Harapan!

Final Fantasy XVI, game terbaik, game terbaru, playstation 5, ps 5, mantap168

Mengatakan sebagai salah satunya franchise RPG paling populer yang keluar dataran Jepang memanglah tidak terlalu berlebih. Semenjak zaman konsol angkatan pertama muncul, Square Enix yang disaat itu masih tetap namanya Squaresoft sukses melepaskan Final Fantasy yang sama dengan namanya, memang mereka untuk jadikan sandaran paling akhir untuk menyuap uang sesudah terancam gulung alas. Berbuntut sukses besar, tumbuh dan exist sampai sekarang ini, tiap angka khusus yang dilepaskan bersama namanya seakan jadi referensi tidak langsung masalah reputasi franchise ini meskipun tidak langsung masalah kwalitasnya. Sesudah menunggu lumayan lama, si seri terkini – Final Fantasy XVI pada akhirnya melaju.

Ada beberapa argumen untuk menunggu seri ini, tetapi sumber paling besarnya tiba dari keterkaitan seorang Naoki Yoshida yang mengepalai Creative Business Unit III sebagai penanggung jawab untuk seri ini. Yoshida sendiri sering disaksikan sebagai figur yang bukan hanya sukses selamatkan Final Fantasy XIV dari kemerosotan, tapi mendorongnya menjadi satu diantara games MMORPG paling sukses sekarang ini. Dia sukses menggamit bekas pendesain mekanisme pertarungan Devil May Cry 5 – Ryota Suzuki dan komposer musik epic XIV – Masayoshi Soken. Sepanjang mata melihat, trailer dan screenshot yang dilepaskan memperlihatkan cita-rasa Final Fantasy super dewasa yang tidak pernah kita cicipi awalnya.

Lalu, apakah yang sebetulnya ditawari oleh Final Fantasy XVI ini? Kenapa kami mengatakan sebagai games fantasi tinggi yang melewati harapan? Ulasan ini akan mengulasnya lebih dalam untuk Anda.

Final Fantasy XVI, game terbaik, game terbaru, playstation 5, ps 5, mantap168

Baca Juga : Game Terbaru Dan Terbaik 2023 yang ramai peminatnya

Plot

Selamat tiba di Valisthea, sebuah dunia dengan kemampuan magic didalamnya. Sebuah dunia di mana kristal-kristal raksasa namanya Mothercrystals jadi sumber tenaga khusus untuk bermacam kerajaan yang berdiri di atasnya. Sebuah dunia yang ketika yang serupa, harus bertanding dengan pandemi tidak terhentikan yang membuat keseluruhnya dataran tidak lagi pantas ditempati namanya Blight. Sebuah dunia di mana Anda – Clive Rosfield hidup.

Dengan keadaan yang mengelilingi Blight yang tetap menebar, cukup banyak dari kerajaan-kerajaan ini harus harus berperang keduanya untuk merebutkan dataran yang pantas tanam dan tinggal. Tetapi tidak dapat asal sekedar serang demikian saja, tiap kerajaan ini mempunyai senjata pemungkas namanya Dominants. Dominants sebagai beberapa orang dipilih yang dapat beralih menjadi monster raksasa memiliki kekuatan masif – Eikon, yang umumnya terlilit pada satu komponen detil saja. Kekuatan Eikon yang tidak susah untuk membabat beberapa ratus pasukan sampai meratakan satu negara secara mudah berikut yang membuat perperangan terus ada di titik seimbang, memacu semakin banyak rekayasa belakang monitor untuk sama-sama jatuhkan dengan risiko sekecil mungkin. Lebih aneh? Valisthea disanggupi tersisa warisan peradaban awalnya namanya Fallen yang misteri.

Anda akan berperanan sebagai Clive Rosfield di tiga titik berlainan dalam kehidupannya, di mana semua bermula saat dia masih remaja berumur 15 tahunan. Tinggal sebagai salah satunya bangsawan di Kerajaan Rosaria, perselisihan ini pada akhirnya hampiri dianya dan si adik – Joshua di satu titik. Gempuran sembunyi-sembunyi yang dilancarkan oleh si lawan sukses membuat raja Rosaria sekalian ayah Clive dan Joshua – Elwin harus berbuntut tidak lagi bersatu dengan kepalanya. Di tengah-tengah keadaan penuh kecemasan dan ketakutan ini, Joshua yang notabene seorang Dominants memacu Eikon Phoenix untuk lahir dan exist. Tetapi ini jadi awalnya dari fenomena yang tidak pernah terjadi di Valisthea awalnya.

Di tengah-tengah ketakutan jika Joshua yang sekarang berubah jadi seorang Phoenix tidak sanggup menahan diri, Clive mendadak sanggup berubah jadi Eikon lain namanya Ifrit yang mempunyai komponen api seperti Phoenix. Sepanjang sejarah keberadaan Valistha, tak pernah ada keadaan di mana dua Eikon dengan komponen yang sama share satu ruangan dunia yang serupa. Peralihan ini juga berbuntut pada perselisihan ke-2 nya, yang berbuntut pada pingsannya Clive dan lenyapnya Joshua tanpa tapak jejak.

Lalu, nasib seperti apakah yang menanti Clive dan Joshua? Apa sebetulnya Ifrit dan kenapa dia dapat exist sebagai Eikon api yang ke-2 ? Perselisihan seperti apakah yang menunggu Valisthea? Apa juga sebetulnya peradaban Fallen itu? Sanggupkah mereka menangani Blight yang terus mengincar? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda peroleh dengan mainkan Final Fantasy XVI ini nanti.

Baca Juga : Review Final Fantasy XVI: Fantasi Tinggi Melebihi Ekspektasi!

Dewasa, Gelap

Segi presentasi visual yang ditawari oleh Final Fantasy XVI berperforma Playstation 5 sebagai fondasi memanglah tidak perlu banyak dibahas. Selainnya pastikan kualitas visual penuh detil, ditambah dengan dampak partikel gempuran yang bersebaran di sepanjang permainan, dia pastikan waktu loading super cepat yang membuat tindakan fast travel masih tetap nyaman. Anda bisa juga menyaksikan pendekatan detil air muka watak yang sekarang tercermin dengan lebih bagus, baik saat mereka sedang semangat, ketawa, atau bersedih. Square Enix bahkan juga cukup optimis untuk melepaskan sebuah versus demonstrasi untuk menolong gamer Playstation 5 mencicip ini langsung.

Segi tehnis dari presentasi visual ini hanya sejumlah kecil dari daya magnet Final Fantasy XVI yang penuh surprise. Pada akhirannya, yang hendak menarik dan membuat Anda bertahan ialah pendekatan dunia dan ceritanya yang semakin gelap dan dewasa, seakan meng ikuti usia pangkalan penggemar seri orisinal yang sekarang seharusnya capai umur dewasa sampai tua. Jika tak lagi seperti zaman Final Fantasy X misalkan di mana kematian masif dipertunjukkan dengan implisit dengan romansa yang demikian manis meng ikuti standard remaja di saat itu, Final Fantasy XVI terang mengarah pendekatan eksplisit yang memang seharusnya dianggap, lebih dekat ke cerita fantasi barat bukannya suatu hal yang lahir dari tangan dingin Jepang.

Sejak awal kali permainan, Anda bisa menyaksikan bagaimana kemelut atmosfer seksual terjadi dengan beberapa watak, yang bersamaan progress permainan nanti akan alami eskalasi tertentu. Semua dihidangkan animasi yang cukup eksplisit, meskipun content tertelanjangan masih tetap dijaga di batasan-batas yang terselinap. Final Fantasy XVI benar-benar tidak sembunyikan begitu beringas dan kejamnya dunia Valisthea dengan mempertunjukkan bukan hanya darah dan kematian saja, tapi juga kedengkian tidak logis pada barisan tertentu yang selanjutnya membuat mereka berbuntut dicari, dibunuh, dan digantung bak binatang demikian saja. Atmosfer penuh kegelapan ini ialah suatu hal yang cukup kami animo untuk membuat tone yang semestinya.

Semua ditingkatkan keputusan dari team developer untuk membuat script, pertamanya kali di sejarah franchise Final Fantasy, di mana watak-karakter yang terdapat tidak takut untuk keluarkan umpatan untuk ekspresikan bermacam emosi yang terdapat. Dunia yang dibuat pun tidak takut untuk menunjukkan beberapa konten seperti prostitusi misalkan yang di salah satunya kota tidak sekedar hanya jadi fondasi ekonomi saja, tapi juga mempersatukan beberapa sendi warga yang bermacam di situ. Beberapa hal yang didengar kecil semacam ini memang terdenger remeh-temeh, tetapi otomatis membuat Final Fantasy XVI datang tanpa sepakat sambil membuat jati diri yang betul-betul berbeda jauh dibanding beberapa seri Final Fantasy awalnya.

Fenomenalnya world-building yang mereka racik tiba dari bukti jika tiap kerajaan yang dibuat punyai kultur sampai baju yang berbeda, dan tidak sekedar punyai seni Mothercrystals yang berbeda. Sebagai contoh? Mereka masing-masing mempunyai pemikiran yang beda masalah apakah itu Dominants dan Eikon keduanya. Untuk kerajaan seperti Iron Kingdom misalkan, Dominants malah disaksikan sebagai sebuah sumpah yang perlu diperbudak supaya tidak liar dan memberikan ancaman keberadaan mereka. Maka dari itu, tindakan untuk beberapa Dominants usai kejam dengan Eikon yang disaksikan tidak ubahnya sebuah senjata pembunuh umum saja. Sementara di kerajaan lain, ada Dominants yang disaksikan bak makhluk suci yang selayaknya jadi pimpinan dan sandaran keinginan. Kontras semacam ini membuat tiap tindakan eksploitasi Anda masuk wilayah dan kerajaan baru selalu berbuntut menarik karena berjumpa dengan budaya yang beda. Sudah pasti seperti banyak games RPG, tiap kerajaan ini punyai biome berlainan, dari yang exist bersama lava, padang pasir, sampai rimba lebat didalamnya.

Bukan hanya segi visual dan world-building saja, Final Fantasy XVI tiba dengan presentasi audio yang fenomenal. Kami benar-benar mereferensikan Anda untuk nikmati keseluruhnya narasi yang terdapat dengan VA Inggris-nya yang datang mempesona, yang tidak cuma berasa demikian hidup dan alami, tapi juga super gesturf saat scene-scene dengan emosional berat datang di peristiwa yang semestinya. Semua VA ini, bagus untuk watak khusus, simpatisan, atau yang sekedar melalui mainkan peranannya dengan baik sekali. Acungan dua jempol untuk semuanya artis / artis pengisi suara yang terturut dalam project ini.Sanjungan bahkan juga semakin tinggi patut ke arah pada Masayoshi Soken yang balik pinjamkan bakat-nya sebagai komposer untuk Final Fantasy XVI ini. Jika dia bukan hanya sukses menyuntikkan tipe musik epik penuh choir yang siap untuk membikin bulu kuduk Anda bergidik saja setiap beberapa momen besar itu tiba, tapi juga memberikan fasilitas beberapa momen tenang yang emosional dengan kualitas musik yang tidak kalah mempesona. Satu sisi yang semakin membuat kami jatuh cinta? Dia kelihatannya memahami langkah untuk mengagetkan harapan Anda. Sebagai contoh? Salah satunya moment pertempuran besar yang kemungkinan Anda perkiraan akan tiba dengan tipe musik gothic penuh choir rupanya berbuntut diisi musik techno dengan sedikit choir didalamnya. Sebuah gabungan tidak terprediksi yang rupanya berbuntut pas dengan keadaan yang Anda saksikan di muka mata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *